Sifat
Air Yang Pertama
“Setiap
bentuk perubahan yang dimulai dari air menjadi bentuk yang lain pada akhirnya
pasti kembali menjadi air”. Artinya, setiap
perubahan dimulai dari diri kita sendiri baru kemudian perubahan dari diri kita
tersebut dapat menggerakan lingkungan sekitar kita. Dalam hal apapun, apabila
kita tidak mulai berubah dari diri kita sendiri, lingkungan di sekitar kita pun
tidak akan berubah. Jika kita memiliki suatu nilai dan melaksanakannya maka
lingkungan di sekitar kita pun akan bergerak juga.
Sifat
Air Yang Kedua
“Membuat
aliran atau air tanpa henti” Artinya, sangat
penting untuk mempertahankan hal-hal yang baik dan hal-hal yang seharusnya
dilakukan sampai saat ini.
Sifat
Air Yang Ketiga
“Ketika
ada tantangan, akan memperoleh kekuatan seratus kali lipat”. Artinya,
ketika menemui dan menghadapi suatu hambatan, perlihatkan kekuatan yang
melebihi hambatan dan rintangan tersebut. Pada umumnya saat kita menghadapi
suatu rintangan kita menjadi patah semangat dan frustasi namun dengan sifat air
ini kita justru harus terus berusaha lebih dari biasanya dan tidak menyerah.
Sifat
Air Yang Keempat
“Membersihkan
kotoran, memiliki sifat yang bersih dan membersihkan”. Artinya,
menjaga kemurnian atau kebersihan diri sendiri. Kemurnian itu membersihkan
kotoran, kontaminasi dan polusi-polusi. Dengan kata lain, kita memiliki sifat
yang mengkombinasikan antara kemurnian dan kontaminasi. Akan tetapi karena air
memiliki suatu sifat yang istimewa, seberapapun kotornya suatu benda yang
dimasukan ke dalamnya, setelah beberapa saat akan menjadi bersih.
Sifat
Air Yang Kelima
“Memenuhi
lautan yang tanpa batas, menguap menjadi kabut, berubah menjadi hujan salju,
mengkristal, membeku menjadi cermin es sekalipun, tetap tidak kehilangan
karakternya”. Artinya, air meskipun menjadi air yang
memenuhi lautan lepas, kabut, hujan, salju, Kristal, ataupun es sekalipun,
sifat dasarnya tidaklah berubah. Kita dapat fleksibel berubah-ubah sesuai
situasi dan kondisi, meskipun demikian sekalipun secara fisik terlihat berubah
namun tetap mempertahankan apa yang menjadi pemikiran dan kepercayaan kita.
Dalam
membangun hubungan interpersonal, saya mengutamakan untuk mengaplikasikan sifat
air yang pertama, keempat dan kelima. Saat berhubungan dengan orang lain, saya
akan menjadi air. Sekalipun kita menerapkan kelima sifat air tersebut, bukan
berarti kita merendahkan diri kita. Saya mendengar ucapan teman yang mengatakan
ketika mereka menerima perlakuan yang menerapkan sifat air tersebut, mereka
menjadi menghormati saya. Bahkan orang yang tidak mau mendengarkan orang lain
mau meminta saran dari saya. Pada intinya, saya tidak berubah menjadi orang
yang berbeda, saya hanya mengubah diri saya seperti air dan membangun relasi interpersonal
sesuai dengan apa yang saya pikirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar